Langsung ke konten utama

Opik dalam lingkaran ojol (dasar-dasar penulisan)



Opik dalam lingkaran ojol



Ojek Online atau ojol adalah ojek dengan berbasis online yang sedang berkembang di indonesia. Dengan menggunakan smartphone dan mempunyai aplikasinya kita bisa memesan ojek dengan mudah. Transportasi cepat dan tarif yang murah membuat ojek online ini sangat digemari. bahkan banyak yang beralih dari angkot/bus ke ojek online.

Transportasi ojek online ini tidak hanya mengantarkan penumpang sampai tujuan, banyak yang ditawarkan oleh aplikasi ojek online ini antara lain mengantarkan penumpang dengan motor dan mobil, membeli makanan, mengantarkan barang, membeli belanjaan dan membeli pulsa. Yang tak kalah dari ojek online dan taxi online adalah  membeli makanan secara online. Fitur ini sangat memudahkan customer untuk mendapatkan makanan yang ingin dibeli tanpa harus pergi ke luar rumah. Dengan cara klik fitur pemesan makanan, pilih makanan yang diinginkan dengan menunggu beberapa menit makanan yang sudah dipesan akan sampai ke tempat tujuan. Tapi sayangnya ada saja oknum yang tidak bertanggung jawab dengan aplikasi online ini Oknum ini bisa disebut OPIK atau Orderan Fiktif.

Opik ini sering melakukan aksinya menggunakan aplikasi dengan memesan makanan dengan jumlah banyak tetapi tidak menggunakan alamat pemesan atau tidak sesuai dengan lokasi pemesan. Ketika pengemudi ojek pengantar makanan itu sampai ke alamat yang sudah tertera ternyata nama pemesan itu tidak ada pada alamat. Banyak sekali korban opik ini salah satu contoh kejadian, ada pemesan makanan dengan harga lebih dari 200 ribu ketika pengemudi ojek mengkonfirmasi pemesanannya dan diantarkan ke alamat pemesan yaitu alamat sebuah bank. Ketika pengemudi ojek pengantar makana sampai ia menghampiri seseorang satpam dan satpam itu mengetahui kalau ojol itu ingin mengantarkan makanan apa, sampai nama dan posisi pemesan berada di mana satpam itu tau. Ojek pengantar makana bingung kenapa satpam itu bisa tau, satpam pun bercerita bahwa sudah ada lima pengemudi ojek pengantar makanan yang kesana dengan nama, alamat, dan pesanan yang sama.

Ada juga pengemudi ojek yang mendapat orderan ketika pengemudi itu sampai pada alamat yang tertera ternyata di batalkan oleh pemesan. Beberapa waktu yang lalu ada seseorang pengemudi ojek online sudah lumayan tua datang ke rumah saya dan bertanya bahwa atas nama (…) memesan ojol tetapi nama tersebut tidak ada di keluarga saya. Ketika pengemudi itu menelepon pemesan, pemesan itu berkata kalau alamat nya bukan yang tertera pada aplikasi. Pemesan malah memintanya untuk menjemput ke alamat yang baru dan alamat itu jauh dari alamat yang awal. Khawatir kalau itu OPIK (Orderan Fiktif) maka pengemudi membatalkan pemesanan itu.

Entah apa yang ingin di ambil dari pelaku OPIK, ini hanyalah sebuah kejahilan yang merugikan para ojek online. dan ini juga bisa merugikan bila ada pemesan makanan sungguhan dengan jumlah banyak, dan ojol takut kalau itu adalah fiktif. Seharusnya gunakan transportasi berbasis online tersebut untuk memudahkan diri dan bukan untuk disalah gunakan. Dengan adanya kasus opik ini perusahaan ojek semakin meningkatkan keamanan pada aplikasi untuk tidak terjadi kasus kasus yang sudah terjadi, harus menindak tegas para oknum Orderan Fiktif. Dan transportasi ojek online ini membuat para masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi umum dari pada menggunakan kendaraan pribadi.



Nama : Yunita Tri Multiguna
Kelas  : 1b 
NIM   : 18310159

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas III

Buatlah contoh sistem dan uraikan komponennya/prosedur kerjanya buatkan modelnya yang terdiri dari input, proses, output. (Input) 1    1.    Masukan alamat www.gmail.com pada web browser (Proses) 2    2.    Klik create an account, sebuah kotak akan terbuka, 3    3.    Isi data diri anda dengan lengkap. Paad isian setelah nama anda bisa memilih nama untuk             username. 4    4.    Isi semua kolom yang belum terisi dengan data yang benar. 5    5.    Klik next step, akan muncul agreement, ata kotak persyaratan, klik pada I agree. (Output) 6    6.    Anda telah memiliki akun gmail sekarang.

penerapan teknologi informasi dan komunikasi pada organisasi industri penerbitan dan percetakan

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA ORGANISASI INDUSTRI PENERBITAN DAN PERCETAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI   DISUSUN OLEH  : AGIS MANJAL (18310003) MUHAMMAD DZAKWAN HAVI (18310085) RIFANA NURUL SABILAH  (18310175) YUNITA TRI MULTIGUNA (18310159) Kelas: 1b penerbitan Dosen pembimbing: Iis Kandar S.E., M.MSi. PRODI PENERBITAN POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF JAKARTA 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.     Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.     Karena keterba
Profil Perusahaan Penerbitan GRASINDO Grasindo didirikan pada 1990 seiring dengan diluncurkannya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Awalnya, Grasindo mengkhususkan pada penerbitan buku-buku sekolah dan referensi pendidikan. Pada masa yang sama, Grasindo juga dikenal sebagai penerbit buku-buku cerita rakyat dan buku anak. Dalam perjalanan waktu, Grasindo terus meluaskan lini-lini produknya dalam penerbitan buku fiksi dan non-fiksi, baik lokal maupun terjemahan, serta berinovasi menciptakan tablet pendidikan "Gramediabooks". Sebagai penerbit umum, Grasindo berkomitmen untuk terus hadir sebagai "mitra tepercaya keluarga Indonesia". Manajer Operasional Jarot Yudopratomo Asisten Manajer Operasional Ariobimo Nusantara Redaksi Buku Sekolah Eko Setiawan Yuli Kurniawati Revoliko Septiawan   Wisnu P. Aji Redaksi Buku Anak Herna Selvia Maria Silabakti Gina Rizki Septiani Redaksi Fiksi Adi Pramono   Cicilia Prima Septian